Saturday 31 May 2014

Fanfiction "On Rainyday" one shot

`Rimi pov


Aku terdiam, saat melihat pemandangan yang membuat hatiku pecah berkeping keping. Andai kalian bisa melihat situasi yang sedang terjadi padaku saat ini.
Hujan deras yang mengguyur kota seoul pada sore hari memang membuat sebagian orang segan untuk berdiam diri di luar. Berbeda denganku, aku berdiri di luar kaca sebuah caffe. Di sana, aku melihat Kai – kekasihku,, ani mungkin sekarang  mantan kekasihku. Sedang berpelukan dengan seseorang yang amat aku kenali. Miris hatiku, bukankah seharusnya aku yang kini tengah ia peluk ?merasakan kehangatan darinya.. tak terasa air mataku menetes, tak ku hiraukan lagi derasnya air yang turun dari langit membasahi seluruh tubuhku.
Ku ambil ponsel, dan ku tekan nomber yang akan ku telpon.
“ kai.. kurasa, hubungan kita sampai di sini saja. Selamat atas hubungan kalian. Jadilah kekasih yang baik untuk sahabatku. Anyeong
 aku segera berlari kencang meninggalkan caffe itu. Tak ingin mereka melihat keadaanku yang menyedihkan seperti ini. Hingga tak ku sadari, aku telah menubruk seseorang.

BRUKKK


“ah,, maaf.. maafkan aku” aku meminta maaf pada orang tersebut, orang itu mengulurkan tanganya untuk membantuku berdiri.
“kau tidak apa apa ,, kan ?” 
tanyanya . aku yang sedang menunduk, kini melihat wajahnya.
‘tampan’ satu kata yang terlintas di otakku saat melihat wajahnya.
“hey,, apa kau tidak apa ?” tanyanya lagi, aku tersadar. Lalu mengangguk. “gwaenchana”
“kau menangis ? atau itu.. air hujan ?” lagi, ia bertanya. Aku menunduk, - malu.
“ ambilah ini “ ujarnya seraya menyodorkan sebuah sapu tangan, dengan senang hati aku mengambilnya.
“gomawwo” lirihku . ia tersenyum, amat manis.
“ne.. aku Oh Sehun, semoga kita bisa berjumpa lagi”
“aku Park Rimi. Ne,, sehun”
Kamipun berpisah. Namun sesuatu yang telah membuatku melupakan sesuatu...
“oh sehun kau membuatku melupakan Kai. !!” teriakku , semua rasa sakitku telah meluap. dan aku berharap, aku bisa bertemu lagi dengannya. Oh Sehun :)



+FIN+

my fanfictions --- BLACK PEARL

BLACK PREAL



Author : Vira Putri Utami
Maincast : Park Rimi (other cast)
                 Oh Sehun
                 Park Chanyeol
                          
Genre : Fantacy, sad, friendship (maybe)
Reated : T 


Anyeonnngggggg.......... aku mau post beberapa FF buatan aku nih :D semoga yang baca bisa terhibur dengan ff abal abalku ini. Aku cuma pinjem nama artis buat jadi cast di ff. ini murni pemikiranku..... Jangan menjadi pembaca gelap ya ;)







Seorang pemuda tampan tengah terdiam di sebuah atap gedung. Rupanya ia tengah menanti kedatangan seseorang



BRUKK



"haahh.. Kau lama sekali" dengusnya kesal dengan melangkahkan kaki panjangnya menghampiri gadis yang tengah mengaduh kesakitan  karena mendaratkan tubuhnya saat terbang  dengan ceroboh
"heh bodoh. Kau pikir mencari anak anjing si hitam itu gampang? Ada apa kau memanggilku?" tanya si gadis sinis yang  kini sudah berdiri tegap.
"rimi-ah...  Apa tak sebaiknya kau pergi dari kota ini?" rimi, gadis manis itu menatap Park Chanyeol - kakaknya penuh tanya
" wa-wae??" ia nampak tegang. chanyeol hanya menggunyingkan senyuman kecilnya,, ia tahu.. jika ia mengatakan hal hang sebenarnya terjadi rimi akan semakin kecewa.
" oppa.... jawab aku!!" rimi mengguncangkan lengan kanan chanyeol, sedangkan pemuda itu mendesah panjang. lalu ia peluk gadis itu cukup lama, seolah olah,, rimi akan meninggalkan dia sekarang juga
" orang orang kota sudah mengetahui siapa dirimu. lebih baik, kau pindah ke daerah pedesaan yang jauh dari kota ini" chanyeol melepas pelukannya. menatap rimi yang sama menatapnya juga
" apa harus secepat itu?" chanyeol hanya menganggukan kepalanya
" jika tidak... kau akan di tangkap oleh mereka" setetes air matapun jatuh dari manik indah itu. rimi tersenyum getir. bagaimanapun caranya.... ia tetap harus pergi. ia bukan manusia biasa,, dan nyawanyapun kini sudah terancam karena komplotan manusia itu tengah mencarinya
" ba...baiklah.. aku akan pergi besok"





#Rimi pov





Aku bingung,, harus pergi entah kemana lagi. apa ini takdir menjadi seorang Asasins ? di kejar oleh pemangsa,,, ah... tidak.. lebih tepatnya mereka hanya ingin mengambil kekuatan milikku.
Pada ahirnya,, Chanyeol oppa mengantarkanku pada sebuah desa terpencil entah daerah apa. Mungkin, jika aku bersembunyi disini para hunter tak akan menemukanku lagi.

"rimi-ah.. jika kau dalam bahaya,, ingat pesanku.. " aku hanya mengangguk, lalu memeluknya erat erat dengan air mata yang sudah mengalir deras
" o-oppa.. hiksh,, jika aku tak bisa menjaga mutiara itu baik baik.. kau harus rela" ujarku dengan suara bergetar. aku rasakan bahuku terasa basah, apa chanyeol oppa juga sedang menangis?
" nde rimi... oppa hanya bisa berdoa dan berharap,, kau baik baik saja"
kami berduapun melepas pelukan perpisahan itu. aku mencoba untuk tersenyum meski itu terlihat sangat di paksakan. Chanyeol oppa mencium keningku, lalu akupun melangkah memasuki rumah kecil yang mungkin akan ku tinggali untuk sementara ini.


##

Hari hari berlalu.. Sebagai seorang asasins sepertiku sangatlah berbahaya jika merasa terancam. Bagaimana tidak,, masih aku ingat saat pertama kali aku menyadari diriku seorang asasins. Kejadian itu,, saat aku menduduki kelas enam Junior high school. Dimana pada saat itu aku membunuh Hyunji - teman sekelasku dengan beberapa detik. Hyunji mati di tanganku dengan tubuh yang terbelah belah. Masalah itu segera di tutupi oleh pihak sekolah dan tentunya orang tuaku hanya bisa terdiam karena mereka sendiri sudah menduga,, aku akan melakukannya. Banyak orang yang aku bunuh, namun orang yang aku bunuh adalah orang yang bermaksiat di dunia. You Know,, aku mengenal dunia hitam, begitupun dengan kakakku sendiri. Hingga pada suatu hari, saat aku pulang sekolah. Dua preman mencegatku, lalu membawaku ke suatu tempat yang gelap. Mereka rupanya tahu apa kelemahanku,, aku merasakan seseorang menendang tubuhku. ia berbisik
" mana mutiara hitammu?"
jelas sangat aku tahu tujuan yang sebenarnya orang itu. Mutiara Hitam,, mutiara langka dan sangat sulit di dapatkan oleh siapaun di dunia ini. Aku memang memiliki mutiara itu, dan mutiara itulah... benda yang selama ini memberikanku kekuatan. Jika mutiara itu berada di tangan orang yang salah,, mutiara itu akan di gunakan sebagai benda yang mampu membuat orang itu bisa menguasai dunia. Dan aku tak akan pernah membiarkan itu terjadi.


Ku tatap lekat pemandangan yang berada di depanku. padang safana,, aku memang sedang berada di bukit yang tak jauh dari desa ini. Rasanya,, aku ingin sekali.. kembali ke kota dan menjalani hidupku seperti biasanya. Namun keadaan berkata lain, aku harus tetap disini.. jika aku masih ingin hidup


GREKK

aku menoleh ke belakang. Tak ada siapa siapa? lalu.... suara apa itu?


PLUKK

sebuah sapu tangan jatuh mengenai pundakku. aku mengadahkan kepalaku ke atas pohon. Bisa aku lihat,, seorang pemuda tampan tengah tersenyum padaku.
" hey,,, kau siapa?" tanyaku, lagi lagi ia hanya tersenyum . lalu melompat dari atas pohon yang tak terlalu tinggi
 itu
" Oh Sehun.. kau?" ia mengulurkan tangannya, aku segera menjabat tangannya
" Park Rimi" ujarku dengan memperlihatkan senyuman terbaik milikku. ia terdiam,, dengan matanya yang menatap mataku dalam
" se-sehun-sshi?"  aku menggerakan tanganku di depan wajahnya. iapun tersadar
" eum... oh,, ya.  aku sering melihatmu di sini"
apa sehun seorang stalkerku? ahh,, pabo ! jangan geer kau Park Rimi!
" kau tahu darimana?"
" karena aku setiap hari selalu berada di sini" ujarnya. aku tersenyum,, apa sehun bisa aku jadikan sebagai orang yang bisa aku percayai?


##Author pov


Sehun dan Rimi sangat akrab. Sehun selalu mengajaknya untuk ikut ke sekolah yang berada di desa itu. Rimi mau tak mau diapun hanya bisa menurut saja. meskipun sebenarnya ia malas untuk ikut sekolah di sekolah yang terlihat kumuh itu. Maklumi saja,, desa itu memang jauh dari letak perkotaan
" rimi... apa kau hanya tinggal sendirian saja?" tanya sehun saat mereka berdua sedang berada di rumah kecil rimi. Rimi hanya mengangguk dan melangkah ke dapur untuk menyajikan segelas air putih untuk sehun
" lalu... kemana orang tuamu? aku rasa... kau bukan orang biasa biasa saja"

DEGG


rimi tersenyum kecut
" aku yatim piatu. karena perekonomian di kota seoul tinggi, jadi aku putuskan saja untuk pindah ke desa ini" nistanya. Terpaksa ia harus berbohong, ia tak ingin sehun mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya
" ohh... maaf aku tak tahu ! apa kau besok mau mengantarku ke daerah kota? aku ingin membeli buku" rimi terdiam. bagaimana ini? ia tak mungkin menolak permintaan sehun. mengingat selama ini sehun sudah banyak menolongnya. Dan dengan itupun rimi meng-iyakan permintaan sehun.

##

Perjalanan ke kota membutuhkan waktu cukup lama. Rimi berkali kali menghela nafasnya merasakan firasat buruk. Sedangkan sehun, pemuda itu masih asyik memilih buku di gramedia. Sehun memang termasuk siswa cerdas di sekolahnya. Ia memiliki beasiswa,, dan rencananya dia akan meneruskan kuliah di seoul. benar benar menakjubkan,, mengingat sehun hanya berasal dari keluarga miskin di desa itu
" rimi.... rimi... gwaenchana??" sehun mengguncang pelan bahu rimi. rimi nampak kaget, lalu tersenyum pada sehun. senyuman yang terlihat di paksakan
" kau sudah selesai?" tanyanya,  sehun hanya mengangguk
" apa kau tidak ingin membeli buku juga?" rimi menggeleng. lalu mereka berdua melangkah pergi meninggalkan gramedia itu.

saat mereka sudah membeli bubble tea, rimi menatap tajam dua pria tinggi dan kekar yang berjalan mendekati mereka berdua. Benar firasat rimi. Keringat bercucuran di dahinya, sehun heran dengan rimi yang nampak sangat tegang itu
" tangkap dia !" teriak pak tua yang berada di belakang dua  pria  menyeramkan itu. seketika itu mata rimi menjadi merah,, dan ia memegang sebuah belati berukuran sedang yang entah dari mana ia dapatkan. Sehun sudah terlebih dahulu di tarik oleh salah satu pria itu. rimi berlari ke lorong gang sempit dan tidak terlalu gelap. pria itu semakin mendekat, dan...

CLEBB

pedang di tangannya mendarat di dada pria itu
" kau masih ingin melawanku?" ujar rimi dingin. pria itu menyuruh pria yang tengah membekap sehun untuk menyerang rimi dari belakang

CLEBB


Naas,, pria itu sama saja. Rimi menginjak dada dua pria itu dengan angkuhnya
" a...ampuni kami" ujar salah satu pria itu
"Cih.. kalian pikir aku akan percaya pada kalian? HAHAHA.. RASAKAN INI"


SREKK


"RIMI !!" kilatan merah itu menghilang. Rimi terduduk dengan darah yang berceceran di tubuhnya. Tidak,,,, dia membunuh lagi
" APA YANG KAU LAKUKAN!!" lagi lagi sehun berteriak. ia menarik rimi yang masih menatap dua mayat tampa kepala itu tampak jijik
" hiksh... se-sehunn"
sehun segera memeluk rimi yang mulai menangis
" aku... aku-"
"sudahlah... aku mengerti"
 rimi menghentikan tangisnya, menatap wajah sehun yang tersinari oleh sinar bulan

" lebih baik.. kita sebaiknya meninggalkan tempat ini" 

Sunday 9 June 2013

Tentang-ku ^^~

Anyeong Haseyeo ?? ,, assalammualaiq'qum ??

hy,, perkenalkan. aku Vira Putri Utami. asal dari Garut Jawa Barat. aku murid SMP di SMP N 01 Malangbong.
 lahir di Tasik Malaya, 26 september 1998 (14).
aku anak tunggal di keluarga ^^. 

aku K-Popers (ELF,EXOTIC)

sekian postingan pertama saya ini. 

Gamsanida :)